MOTIVASI BERAGAMA
(Dalam kajian Psikologi Dakwah)
1. PENDAHULUAN
Manusia
ialah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang paling
sempurna dari pada makhluk ciptaan yang lain karena diibekali oleh akal
pikiran dan hawa nafsu secara sekaligus, manusia juga diberikan amanat
oleh Allah SWT untuk menjadi pemimpin dan perawat bumi tempat tinggal
manusia.
Manusia
juga dilahirkan dalam keadaan fitrah dan memiliki insting untuk
beragama, namun dikemudian orang tuanyalah yang menjadikan manusia
tersebut majusi, nasrani atau pun islam, hal ini juga sesuai dengan
hadits yang nabi sampaikan. Karena telah dibuktikan bahwa manusia memang
dalam dunia ini dan kehidupan sehari-hari memang membutuhkan agama dan
membutuhkn tempat bersandar, dalam hal ini ialah tuhan.
Motivasi
yang terdapat dalam diri manusia memiliki berbagai macam jenis dan
unsur-unsur yang dapat mempengaruhinya, terlebih lagi motivasi dalam
beragama seseorang dan bagaimana memaknai agama sebagai suatu kebutuhan
manusia itu sendiri.
Atas
dasar pendahuluan diatas dalam makalah ini pemakalah akan mencoba
menyajikan tema tentang motivasi beragama dalam kajian psikologi agama
berdasarkan literature-literatur yang kami dapatkan.
2. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan.[1]
Agama
berarti segenap kepercayaan kepada tuhan atau dewa serta dengan ajaran
kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.[2]
Motivasi
atau dorongan beragama ialah merupakan dorongan psikis yang mempunyai
landasan ilmiah dalam watak kejadian manusia. Dalam relung jiwanya
manusia merasakan adanya dorongan untuk mencari dan memikirkan sang
penciptanya dan pencipta alam semesta, dorongan untuk menyembahnya,
meminta pertolongan kepadanya setiap kali ia ditimpa malapetaka dan
bencana.[3]
B. Macam-macam Motivasi
Secara fitrah motivasi dalam diri manusia dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. MOTIVASI SPIRITUAL, hal ini terdiri dari keinginan manusia untuk terhindar dari sifat-sifat buruk yang mampu merusak keimanan :
I. Motivasi memelihara diri dari kemusyrikan
II. Motivasi memelihara diri dari kekufuran
III. Motivasi memelihara diri dari kemunafikan
2. MOTIVASI FISIOLOGIS (yang bersifat jasmaniah) yang terdiri dari:
I. Motivasi pemeliharaan diri
II. Motivasi kepada kelangsungan jenis (berkeluarga dan berketurunan)
3. MOTIVASI PSIKOLOGIS yang terdiri dari :
I. Motivasi memiliki
II. Motivasi Agresif (dalam kajian sifat, kata-kata maupun fisik)[4]
C. Ayat-ayat Al-Quran tentang motivasi beragama
QS.Al-Ara’af :172 :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
172. Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar
di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”,
QS. Ar-Rum : 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
30. Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak
ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],[1168] fitrah
Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai
naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama
tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu
hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
QS. Adz-Dzariyaat: 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
D. Fungsi agama bagi manusia
1) Agama sebagai petunjuk bagi manusia
Kebutuhan
manusia terhadap hukum yang bernilai absolut hanya dapat dipenuhi bila
ia datang dari yang absolut juga, yaitu hukum yang datang dari tuhan
yang maha esa. Yang kemudian disebut agama. Jadi tampak jelas bahwa
agama merupakan kebutuhan yang primer bagi manusia itu sendiri dan demi
terselenggaranya ketertertiban dan peradapan manusia sebagai suatu
kelompok ummat. Maka agama dapat dilihat sebagai hidayah yang diterima
manusia dari tuhan, sebab dengan jalan hidayah itulah manusia dapat
menemukan nilai-nilai yang dibutuhkan secara fitrawi sebagai sarana dan
petunjuk dalam mewujudkan ketertiban dan mengembangkan peradapan dibumi
ini.
2) Agama sebagai motivasi perbuatan moral
Iman
adalah landasan dan motivasi bagi manusia, ia tidak sekedar mempercayai
hukum-hukum tuhan semata, tetapi juga mengamalkan dalam kehidupan yang
nyata, kedudukan iman sebagai motivasi perbuatan moral yakni perbuatan
yang sesuai dengan tuntunan hukum tuhan adalah dengan melihat kedudukan
iman yang berada dilubuk hati manusia.[5]
3) Agama dan kesehatan mental
Agama
tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor
tertentu baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan
masing-masing. Namun untuk menutupi atau meniadakan sama sekali dorongan
dan rasa keagamaan kelihatannya sulit dilakukan, hal ini Karena manusia
ternyata memiliki unsur batin yang cenderung mendorongnya untuk tunduk
kepada Zat yang gaib, ketundukan ini merupakan bagian dari faktor intern
manusia dalam psikologi kepribadian dinamakan pribadi (Self) ataupun hati nurani (conscience of man).[6]
Fitrah
manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT ialah manusia diciptakan
mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak
beragama tauhid, maka tidak wajar, mereka tidak beragama tauhid itu
hanya karena pengaruh lingkungan
E. Tingkatan motivasi
1. Motivasi
Hewani, ialah motivasi memebuhi kebutuhan hidup tanpa memperhatikan
keadan dari suatu yang diperolehnyadan cara memanfaatkannya, seperti
ketika ingin menghilangkan rasa lapar dan haus Ia tidak peduli apakah
yang dimakan halal atau haram.
2. Motivasi
Insani, ialah motivasi yang terdapat didalam diri manusia yang memiliki
akal yang sehat, hati yang bersih, dan indrawi yang tajam, dalam
merespon motivasi atau rangsangan selalu menggunakan hati, indrawi dan
akal sehat.
3. Motivasi
Rabbani, ialah dorongan jiwa yang terdapat dalam diri manusia yang
telah mencapai tingkat kesempurnaan diri melalui ketaatannya yang sangat
sempurna dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT,
motivasi ini adalah dorongan jiwa yang dianugrahkan oleh Allah kepada
para nabi, rasul, auliya, sebagai ahli waris dari para nabi-nabi
terdahulu.[7]
3. PENUTUP
Motivasi
atau dorongan beragama ialah merupakan dorongan psikis yang mempunyai
landasan ilmiah dalam watak kejadian manusia. Dalam relung jiwanya
manusia merasakan adanya dorongan untuk mencari dan memikirkan sang
penciptanya dan pencipta alam semesta, dorongan untuk menyembahnya,
meminta pertolongan kepadanya setiap kali ia ditimpa malapetaka dan
bencana.
Macam-macam
motivasi ada tiga yaitu : motivasi spiritual yang terdiri dari
(motivasi memelihara diri dari kemusyrikan, kekufuran dan kemunafikan),
motivasi fisiologis yang terdiri dari (motivasi pemeliharaan diri dan
motivasi kepada kelangsungan jenis) dan motivasi psikologis yang terdiri
dari (motivasi memiliki, motivasi agresif).
Agama terhadap manusia mempunyai tiga fungsi penting yakni Agama
sebagai petunjuk bagi manusia, Agama sebagai motivasi perbuatan moral,
Agama dan kesehatan mental, sedangkan tingkatan motivasi itu sendiri ada
tiga yaitu motivasi hewani, motivasi insani dan motivasi rabbani.
Pemakalah
menyadari dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah terdapat
banyak kesalahan dan kekhilafan, pemakalah sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk pemakalah guna mengingatkan dan
memperbaiki setiap kesalahan yang ada dalam proses pembuatan dan
penyampaian makalah. Terakhir tidak lupa pemakalah mengucapkan rasa
syukur kehadirat Allah SWT serta terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam proses pembuatan makalah
Daftar pustaka
Siaksoft, Pengertian Motivasi, www.siaksoft.com, diakses tanggal 5 September 2008
WJS.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1985
Faizah, Lalu muhsin effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2006
Hamdani bakran Ad-Dzakiy, Psikologi Kenabian, Yogyakarta, Pustaka Al-Quran, 2005
Suisyanto, Pengantar Filsafat Dakwah, Yogyakarta , Teras, 2006
Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007
[1] Siaksoft, Pengertian Motivasi, www.siaksoft.com, diakses tanggal 5 September 2008
[2] WJS.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), hlm. 18
[3] Faizah, Lalu muhsin effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hlm. 124
[4] Hamdani bakran Ad-Dzakiy, Psikologi Kenabian,(Yogyakarta: Pustaka Al-Quran, 2005), hlm.358-360
[5] Suisyanto, Pengantar Filsafat Dakwah, (Yogyakarta : Teras, 2006), hlm.30-45
[6] Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm 159
[7] Hamdani bakran Ad-Dzakiy, OpCit……, hlm. 415
Sumber : http://fuadhasyim.wordpress.com/2008/11/21/motivasi-beragama
0 komentar:
Posting Komentar
Alangkah Baiknya Jika Pengunjung Berkomentar.
(Bagi yang Belum Punya Akun Pakai "Anonim" Saja)
Ok Terimakasih :)
By Admin Jaj Mv Comp